Wednesday, March 6, 2013

ibu

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu
yang sudah tua, hidup berdua dengan
anak satu-satunya
Suaminya sudah lama meninggal
karena sakit
Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya.
Anaknya mempunyai tabiat yang
sangat buruk yaitu suka mencuri,
berjudi, mengadu ayam dan banyak
lagi
Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, Namun ia
sering berdoa memohon kepada Tuhan:
“Tuhan tolong sadarkan anakku yang
kusayangi, supaya tidak berbuat dosa
lagi
Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati”
Namun semakin lama si anak
semakin larut dengan perbuatan
jahatnya, sudah sangat sering ia keluar
masuk penjara karena kejahatan yang
dilakukannya Suatu hari ia kembali mencuri di
rumah penduduk desa, namun malang
dia tertangkap
Kemudian dia dibawa ke hadapan raja
utk diadili dan dijatuhi hukuman
pancung pengumuman itu diumumkan ke
seluruh desa, hukuman akan
dilakukan keesokan hari
di depan rakyat desa dan tepat pada saat
lonceng berdentang menandakan pukul
enam pagi Berita hukuman itu sampai ke telinga
si ibu dia menangis meratapi anak yang
dikasihinya dan berdoa berlutut kepada
Tuhan “Tuhan ampuni anak hamba,
biarlah hamba yang sudah tua ini yang
menanggung dosa nya” Dengan tertatih tatih dia mendatangi
raja dan memohon supaya anaknya
dibebaskan
Tapi keputusan sudah bulat, anakknya
harus menjalani hukuman
Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah Tak hentinya dia berdoa supaya
anaknya diampuni, dan akhirnya dia
tertidur karena kelelahan Dan dalam
mimpinya dia bertemu dengan Tuhan
Keesokan harinya, ditempat yang
sudah ditentukan, rakyat berbondong2 manyaksikan hukuman tersebut Sang
algojo sudah siap dengan pancungnya
dan anak sudah pasrah dengan nasibnya
Terbayang di matanya wajah ibunya
yang sudah tua, dan tanpa terasa ia
menangis menyesali perbuatannya Detik-detik yang dinantikan akhirnya
tiba
Sampai waktu yang ditentukan tiba,
lonceng belum juga berdentang sudah
lewat lima menit dan suasana mulai
berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang
Ia mengaku heran karena sudah sejak
tadi dia menarik tali lonceng tapi suara
dentangnya tidak ada
Saat mereka semua sedang bingung,
tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah Darah itu berasal dari atas tempat
di mana lonceng itu diikat
Dengan jantung berdebar2 seluruh
rakyat menantikan saat beberapa orang
naik ke atas menyelidiki sumber
darah Tahukah anda apa yang terjadi?
Ternyata di dalam lonceng ditemui
tubuh si ibu tua dengan kepala hancur
berlumuran darah
dia memeluk bandul di dalam lonceng
yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi,
dan sebagai gantinya, kepalanya yang
terbentur di dinding lonceng
Seluruh orang yang menyaksikan
kejadian itu tertunduk dan meneteskan
air mata Sementara si anak meraung raung
memeluk tubuh ibunya yang sudah
diturunkan
Menyesali dirinya yang selalu
menyusahkan ibunya Ternyata malam
sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat
dirinya di lonceng Memeluk besi dalam
lonceng untuk menghindari hukuman
DOA UNTUK IBU
Puisi Mutia Fitriyani

Aku tak tau apa yang harus kuLakukan tanpa dia
Dia yang seLaLu mengerti aku
Dia yang tak pernah Letih menasehatiku
Dia yang seLaLu menemani

DiaLah Ibu
Orang yang seLaLu menjagaku
Tanpa dia aku merasa hampa hidup di dunia ini
Tanpa.nya aku bukanlah apa-apa

Aku hanya seorang manusia Lemah
Yang membutuhkan kekuatan
Kekuatan cinta kasih dari ibu
Kekuatan yang Lebih dari apapun

Engkau sangat berharga bagiku
WaLaupun engkau seLaLu memarahiku
Aku tau
Itu bentuk perhatian dari mu
Itu menandakan kau peduLi denganku

Ya Allah,,
BerikanLah kesehatan pada ibuku
PanjangkanLah umur.nya
Aku ingin membahagiakan.nya
SebeLum aku atau dia tiada

Terimakasih Ibu
Atas apa yang teLah kau berikan padaku
Aku akan seLaLu menyanyangimu